Monday, 19 January 2015

Artis-Artis Panas Indonesia era 80-90an




Sensualitas yang dijual dalam Industri Perfilman memang tidak akan pernah ada matinya. Gadis-gadis sexy yang bermodalkan tubuh bohay nan menggoda memang banyak dibutuhkan untuk mempercantik sebuah tontonan di layar bioskop.

Tentu kita masih ingat dengan film-film komedi dari WARKOP DKI yang begitu bertebaran dengan gadis-gadis cantik yang sexy aduhai. Atau film-film dari serial James Bond yang selalu dikelilingi oleh wanita-wanita cantik.

Itulah mengapa lalu bermunculan artis-artis yang mendapat julukan BOM SEKS di semua Industri Perfilman. Baik di Hollywood, Bollywood, Hongkong/Taiwan, Korea, dan di Indonesia juga. Julukan BOM SEKS diberikan kepada artis-artis wanita berbadan aduhai yang di setiap filmnya selalu tampil seksi dan beradegan berani. Berani mempertontonkan kemolekan tubuhnya di depan kamera.

Aboi pasti tidak akan menyanggah dengan keseksian dan keberanian Nikita Mirzani,Dewi Persik, Julia Perez, dan Roro Fitria. Lalu bagaimana ketika pada masa-masa keemasan Perfilman Indonesia di era 80-90an ? Ternyata pada masa itu justru lebih berani dan lebih garang. Mereka tidak segan-segan beradegan bugil di depan kamera.

Nama Eva melejit berkat film Intan Perawan Kubu karena keberaniannya bertelanjang dada. Dari situlah Eva Yanthi Arnaz mendapat julukan bintang bom seks. Film-film berikutnya, yang dibintangi oleh perempuan kelahiran Bukittinggi, Indonesia, 14 Juli 1958 ini, sebagian besar merupakan film yang penuh adegan seks atau adegan kekerasan, seperti Serbuan Halilintar, Membakar Matahari, Lima Cewek Jagoan, Gadis Bionik,Perempuan Bergairah, Kupu-Kupu Beracun, Warok Singo Kobra,Cewek Jagoan Beraksi Kembali, Midah Perawan Buronan, Jaka Sembung, Bergola Ijo, Buah Terlarang, Terjebak Dalam Dosa, Montir-Montir Cantik, Gadis di Atas Roda, Pasukan Berani Mati, dan sebagainya.

Sayangnya karena sosok Eva yang terlalu lekat dengan peran-peran seks dan laga, banyak yang lupa bahwa Eva juga pernah membintangi film-film romantis. Antara lain, Sakura Dalam Pelukan berpasangan dengan pebulutangkis Liem Swie King dan Lembah Duka (sebagai mama-san), film penguras air mata yang mendapat pujian waktu itu.

2. Enny Beatrice











Pertama kali muncul di film secara kebetulan dalam film anak-anak Don Aufar (1986) sebagai wartawati cilik. Mulanya gadis campuran India (ayah) dan Aceh (ibu) ini bercita-cita jadi Polwan. Namun setelah muncul di Don Aufar ia semakin serius dalam film. Tanpa meninggalkan sekolah, wanita kelahiran Sigli, Aceh, 27 Maret 1973 ini belajar akting di Pisces Grup mulai 1989. Meski lulusan ABA Jurusan Inggris ini membatasi diri dalam akting buka-bukaan, tetapi akhirnya setelah tampil dalam Skandal Iblis (1992), ia banyak menarik perhatian para sinemas sebagai pemain ‘panas’. Padahal peran yang disukainya adalah peran sebagai wanita gila seperti dalam Suromenggolo (1991). Pemilik wajah mirip Lydia Kandau ini akhirnya bertemu dan bermain bersama dalam film Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990). Selain itu pernah bermain dalam sinetron Ada Ada Saja.

14. Taffana Dewi

0 comments:

Post a Comment