Jaksa penuntut distrik Northampton, John Morganelli yang dikutip Daily Mail, Minggu, 7 Desember 2014, mengatakan pelaku bernama PennsGregory Graf menembak putri tirinya, Jessica Padgett, pada November lalu. 1 Karena kelainan seksual necrophilia Graf yang diyakini menderita kelainan seksual necrophilia itu, kemudian merekam dirinya sedang melakukan pelecehan seksual pada mayat Jessica. Morganelli mengatakan video itu telah ditemukan, dalam komputer milik Graf. 2 Kronologi Jessica yang berusia 33 tahun, terakhir terlihat pada 21 November, saat dia berangkat kerja di sebuah tempat penitipan anak. Graf ditangkap lima hari kemudian, setelah polisi menemukan jasad Jessica, dikubur di rumah ibunya. Graf telah ditahan untuk tuduhan pembunuhan, dan tidak dapat dibebaskan dengan jaminan. Dia mengaku pada polisi, telah membunuh putri tirinya, ibu dari tiga anak yang baru menikah dengan pasangannya. Jessica dilaporkan hilang setelah meninggalkan tempat kerjanya, dan tidak pernah kembali. Polisi mengatakan penemebakan terjadi sekitar 10 menit, setelah dia terakhir terlihat. Tapi jasadnya baru ditemukan lima hari kemudian. 3 Memiliki ruangan tanaman mariyuana Morganelli mengatakan Graf ternyata memiliki ruang untuk menanam mariyuana di rumahnya, yang ditemukan polisi saat mereka mencari Jessica. Polisi menyita 13 kantung mariyuana, serta menyita uang tunai $42.000, dan beberapa amplop berisi benih mariyuana. 4 Tidak dapat dihukum mati "Dia merekamnya. Saya yakin itu sebuah motif langsung, dan itu yang akan kita perdebatkan," kata Morganelli. Karena pelecehan seksual terjadi setelah Jessica dibunuh, maka jaksa tidak dapat menuntut pelaku dengan hukuman mati. 5 Ada 3 kategori kelainan seksual Necrophilia Menurut undang-undang di Pennsylvania, perkosaan dan pembunuhan dapat dituntut dengan hukuman mati, tapi tidak untuk penyimpangan seksual terhadap mayat. Necrophilia merupakan kelainan seksual, yang menurut pakar terdapat tiga kategori. Pertama adalah mereka yang membunuh, lalu menggunakan mayat korbannya untuk memperoleh kepuasan seksual. Pada kategori kedua, pelaku hanya menggunakan mayat yang didapat dari mana pun, tanpa harus membunuh. Ketiga adalah mereka yang memperoleh kepuasan hanya dengan membayangkan, tanpa melakukannya secara fisik.
Jaksa penuntut distrik Northampton, John Morganelli yang dikutip Daily Mail, Minggu, 7 Desember 2014, mengatakan pelaku bernama PennsGregory Graf menembak putri tirinya, Jessica Padgett, pada November lalu.
Graf yang diyakini menderita kelainan seksual necrophilia itu, kemudian merekam dirinya sedang melakukan pelecehan seksual pada mayat Jessica. Morganelli mengatakan video itu telah ditemukan, dalam komputer milik Graf.
Jessica yang berusia 33 tahun, terakhir terlihat pada 21 November, saat dia berangkat kerja di sebuah tempat penitipan anak. Graf ditangkap lima hari kemudian, setelah polisi menemukan jasad Jessica, dikubur di rumah ibunya. Graf telah ditahan untuk tuduhan pembunuhan, dan tidak dapat dibebaskan dengan jaminan. Dia mengaku pada polisi, telah membunuh putri tirinya, ibu dari tiga anak yang baru menikah dengan pasangannya. Jessica dilaporkan hilang setelah meninggalkan tempat kerjanya, dan tidak pernah kembali. Polisi mengatakan penemebakan terjadi sekitar 10 menit, setelah dia terakhir terlihat. Tapi jasadnya baru ditemukan lima hari kemudian.
Morganelli mengatakan Graf ternyata memiliki ruang untuk menanam mariyuana di rumahnya, yang ditemukan polisi saat mereka mencari Jessica. Polisi menyita 13 kantung mariyuana, serta menyita uang tunai $42.000, dan beberapa amplop berisi benih mariyuana.
"Dia merekamnya. Saya yakin itu sebuah motif langsung, dan itu yang akan kita perdebatkan," kata Morganelli. Karena pelecehan seksual terjadi setelah Jessica dibunuh, maka jaksa tidak dapat menuntut pelaku dengan hukuman mati.
Menurut undang-undang di Pennsylvania, perkosaan dan pembunuhan dapat dituntut dengan hukuman mati, tapi tidak untuk penyimpangan seksual terhadap mayat. Necrophilia merupakan kelainan seksual, yang menurut pakar terdapat tiga kategori. Pertama adalah mereka yang membunuh, lalu menggunakan mayat korbannya untuk memperoleh kepuasan seksual. Pada kategori kedua, pelaku hanya menggunakan mayat yang didapat dari mana pun, tanpa harus membunuh. Ketiga adalah mereka yang memperoleh kepuasan hanya dengan membayangkan, tanpa melakukannya secara fisik.
0 comments:
Post a Comment